Senin, 03 Juni 2013

Seminar Ekonomi Kreatif.


Membidik Peluang Usaha dari Program ODNR.

   Pembicara :     1. Nurmahmudi Phd. (Walikota Depok)
   2. Toto Sugiharto Phd.

       
           Awalnya ODNR menimbulkan konflik karena adanya istilah “No Rice”. Ir.Mahmudi dianggap bid’ah karna mengharamkan makan nasi. Kecukupan pangan suatu negara merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. Ketahanan pangan apabila terjaganya ketersediaan pangan dalam jumlah dan harga yang terjangkau dan akses yang juga terjangkau. Sementara kedaulatan merupakan kemampuan kita untuk memanajemen swasembada pangan yang biasa diketahui yaitu beras. Hal ini tentunya juga menjadi salah satu pertimbangan dalam mengembangkan ODNR.

ODNR dikeluarkan berdasarkan :UU. No. 7 Th. 1996 tentang pangan yang mengacu pada peraturan pemerintah No. 68 Th. 2002 tentang ketahanan pangan.

Indonesia banyak memiliki banyak bahan makanan lainnya yang dapat dijadikan sebagai pengganti beras.sebagai contoh :
Ø  Masyarakat Aceh bahan makanan pengganti berasnya yaitu sagu dan ubi jalar.
Ø  Masyarakat Sumatra bahan makanan penggantinya jagung.
Ø  Maluku bahan makanan penggantinya sagu.

Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan memakan nasi. Walaupun sebenarnya kita telah memakan singkong atau ubi dalam jumlah yang banyak, akan tetapi makanan tersebut tetap hanya menjadi cemilan sehingga setelah itu kita tetap akan memakan nasi.

2 komoditi terbesar di Indonesia :
1.    Terigu.
2.    Beras.

     Konsumsi Beras Penduduk Asia per Kapita
                       Tahun 2009

Korea
40 Kg/Th.
Jepang
50 Kg/Th.
Malaysia
80 Kg/Th.
Thailand
70 Kg/Th.
Indonesia
139,15 Kg/Th.
Rata - Rata
60 Kg/Th.

Area Pertanian di Indonesia ± 7,2 Juta Hektar.
Produksi padi di Indonesia 65 – 70 Juta Ton padi.

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan negara yang mengkonsumsi beras terbesar di Asia. Karena adanya ketergantungan tersebut, maka hal ini akan menimbulkan ketahanan pangan yang kurang baik. Hal ini dikarenakan dalam jangka waktu lama dua bahan pangan tersebut belum tentu bisa dipenuhi secara menyeluruh dan merata. Hal ini dikarenakan adanya konsumsi dua bahan pangan tersebut yang sangat tinggi.

Beberapa negara menggunakan bahan makanan pangan lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan pokoknya selain dengan mengkonsumsi beras. Sebagai contoh, Vietnam dan Thailand dalam sehari mereka hanya mengkonsumsi nasi sekali dalam satu hari, sementara yang dua kalinya mereka mengkonsumsi bahan pangan lokal yang ada di negara mereka.

          Sesungguhnya tanpa disadari, mangkonsumsi nasi dalm jumlah yang terlalu banyak juga kurang baik bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan nasi memiliki kadar glukosa yang tinggi. Sehingga dalam jangka waktu lama akan menyebabkan timbulnya penyakit diabetes. Indonesia merupakan penderita diabetes terbesar. Hal ini juga dipengaruhi pola konsumsi nasi yang cukup tinggi. Hal ini tentunya sangat mengerikan mengingat diabetes merupakan penyebab kematian kedua sesudah AIDS.

          Karena adanya pertimbangan atas dampak negatif dari konsumsi nasi yang berlebihan, maka pemerintah kota Depok mulai memperkenalkan program ODNR. Dengan adanya progran ODNR, hal ini tentunya mamberi peluang pada para petani untuk bercocok tanam bahan pangan non padi. Dengan adanya pengurangan jumlah konsumsi beras, maka hal ini akan membuat cadangan beras kita menjadi banyak dan menciptakan ketahanan pangan yang baik. Tentunya hal ini juga akan membuat Indonesia bisa mengekspor ke berbagai negara lainnya, yang tentu saja hal ini akan menambah devisa negara dan meningkatkan pendapatan petani di Indonesia.

          Tag line program ODNR adalah “Makanan Sehat”. Perencanaan pemerintah kota Depok untuk program ODNR adalah sebagai berikut :

1.    Satu hari tidak makan nasi sama sekali dalm satu minggu.
2.    Makan nasi dua kali saja dalam satu hari, sementara satu kalinya tidak makan nasi.
3.    Makan nasi satu kali sehari, sementara yang dua kalinya diganti dengan makanan lain yang non beras.
4.    Jangan ikut, karena tidak semua orang bisa menjalankannya.

Indonesia memiliki 77 jenis pangan karbohidrat selain beras dan terigu yang biasa digunakan untuk campuran dalam membuat berbahagai jenis makanan. Beras dan terigu merupakan komoditi yang paling membahayakan yang dapat menyebabkan penyakit diabetes dan autis. Hal ini disebabkan beras memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi. Begitu juga halnya dengan terigu, di dalam terigu terkandung “Gluten”, hal ini karna rasa yang manis pada terigu dapat menyebabkan penyakit autis.

Berikut ini beberapa contoh bahan pangan yang dapat dijadikan pengganti beras,yaitu:pisang, ubi, ganyong, labu kuning, talas, ubi kayu, jagung, singkong, ketela, kentang, sukun, dan masih banyak lagi bahan pangan lain yang dapat dijadikan sebagai pengganti beras.

Dampak positif ODNR terhadap kesehatan :
1.    Menghindarkan penyakit diabetes tipe 2.
2.    Menghindarkan dari obesitas.
3.    Bisa membuat kulit halus dan awet muda.

Implikasi dari adanya program ODNR. :
1.    Mengurangi import beras.
2.    Menambah devisa negara.
3.    Menjaga stabilitas negara.

          ODNR merupakan program pemerintah yang apabila dijalankan secara nasional sesungguhnya akan memberikan banyak dampak positif. Maka akan lebih baik apabila kita mendukung program tersebut untuk tercapainya ketahanan nasional bangsa Indonesia.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar