Kewirausahaan
- Jelaskan definisi Kewirausahaan menurut Ahli Ekonomi , Ahli Manajemen , dan Menurut Pelaku usaha !
Pandangan
Ahli Ekonomi
Menurut
ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-faktor
produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan
lainnya untuk meningkatkan nilai lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga
merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, perbaikan
produksi lainnya.
Pandangan
Ahli Manajemen
Wirausaha
adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan
sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, ketrampilan untuk
menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru.
Pandangan
Pelaku Bisnis
Wirausaha
adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan
ketidakpastian dengan maksud memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua
pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, innovator,
penanggung resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam
prestasi di bidang usaha.
2. Sebutkan faktor-faktor penyebab keberhasilan wirausaha?
1. Selalu BERDOA dan BERUSAHA,
manusia sebagai hamba Allah memiliki kewajiban untuk terus berdoa dan
tawaduq dihadapan-Nya, dan manusia dalam kaitannya dengan tujuan hidup maka ia
harus selalu berusaha; jadi ketika ada usaha mesti di-imbangi dengan doa
demikian sebaliknya. Ketika kita hanya berdoa saja tanpa usaha tentu
keberhasilan dan kesuksesan hanya benar-benar menjadi MIMPI.
2. Ingin Terus Selalu Belajar; keinginan untuk berubah dan juga mencapai keberhasilan dalam usaha harus didukung pula dengan keinginan kita untuk selalu belajar dan mengembangkan diri, karena jaman terus berkembang, tentu permasalahan dan tingkat persaingan juga semakin kompleks.
3. Tidak Takut Gagal (Berani Ambil Resiko), resiko merupakan bagian dari sebuah keberhasilan, semakin tinggi resiko semakin besar kemungkinan kita berhasil, karena keberhasilan penuh dengan tantangan, tidak ada sebuah keberhasilan tanpa usaha keras;
4. Terus Ber-Inovasi; jangan pernah puas dengan apa yang telah dicapai,Ă‚ terus melakukan perubahan terhadap hasil kerja adalah sebuah bentuk inovasi; produk yang monoton dan stagnan tanpa perubahan lambat laun akan dikalahkan oleh pesaing. Sebaik dan sebagus mungkin produk tersebut.
5. Mampu Menyesuaikan Diri; Kemampuan seseorang dalam melihat Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang ada pada dirinya adalah salah satu hal yang bisa digunakan untuk menyesuaikan diri pada setiap situasi dan kondisi apapun dalam menggapai keberhasilan usaha.
6. Memiliki Rasa Percaya Diri; jika 5 hal tersebut diatas sudah kita laksanakan dengan baik, maka kita harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kepercayaan diri akan USAHA yang kita lakukan pasti berhasil akan menjadikan kita memiliki motivasi tersendiri.
7. Selalu Berpikir Positif; berpikir positif merupakan energi tersendiri bagi kita untuk mengawali langkah kita dalam berusaha, karena ketika kita berpikir negatif terhadap usaha yang akan kita lakukan maka yang ada adalah keraguan untuk melangkah dan bertindak, dan ini hanya akan menjadi kendala dalam menggapai keberhasilan.
8. Mampu Mengelola Keuangan Dengan Baik; tujuh hal tersebut diatas akan sulit tercapai ketika apa yang kita hasilkan tidak dapat kita kelola dengan baik, terutama masalah keuangan, usaha industri, perdagangan, jasa ataupun produksi tentu bertujuan pada laba; dengan demikian maka kita harus memperhatikan arus keuangan pada usaha kita tersebut; Pengelolaan keuangan menjadi sangat penting ketika usaha yang kita laksanakan tidak segera berujung pada tingkat keuntungan. Maka kemampuan mengelola keuangan sangat diperlukan.
Delapan hal tersebut diatas tentu bersifat fleksible dan kondisional, karena kembali pada tujuan seseorang dalam mencapai keberhasilan atau kesuksesan itu sendiri; pola pikir dan tujuan hidup setiap orang berbeda-beda, hal ini hanya sebuah gambaran secara universal, dan tentunya menjadi hal yang ideal bagi seseorang ketika memandang dan memahami konsep keberhasilan dan kesuksesan dari sisi universal dan tidak dikaitkan dengan sebuah pernyataanĂ‚ pribadi “bahwa saya hidup tidak butuh uang” … , karena dalam sebuah kehidupan uang bisa mengantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan akherat dengan catatan KITA MAMPU MENGELOLA KEUANGAN DENGAN BAIK;
2. Ingin Terus Selalu Belajar; keinginan untuk berubah dan juga mencapai keberhasilan dalam usaha harus didukung pula dengan keinginan kita untuk selalu belajar dan mengembangkan diri, karena jaman terus berkembang, tentu permasalahan dan tingkat persaingan juga semakin kompleks.
3. Tidak Takut Gagal (Berani Ambil Resiko), resiko merupakan bagian dari sebuah keberhasilan, semakin tinggi resiko semakin besar kemungkinan kita berhasil, karena keberhasilan penuh dengan tantangan, tidak ada sebuah keberhasilan tanpa usaha keras;
4. Terus Ber-Inovasi; jangan pernah puas dengan apa yang telah dicapai,Ă‚ terus melakukan perubahan terhadap hasil kerja adalah sebuah bentuk inovasi; produk yang monoton dan stagnan tanpa perubahan lambat laun akan dikalahkan oleh pesaing. Sebaik dan sebagus mungkin produk tersebut.
5. Mampu Menyesuaikan Diri; Kemampuan seseorang dalam melihat Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang ada pada dirinya adalah salah satu hal yang bisa digunakan untuk menyesuaikan diri pada setiap situasi dan kondisi apapun dalam menggapai keberhasilan usaha.
6. Memiliki Rasa Percaya Diri; jika 5 hal tersebut diatas sudah kita laksanakan dengan baik, maka kita harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kepercayaan diri akan USAHA yang kita lakukan pasti berhasil akan menjadikan kita memiliki motivasi tersendiri.
7. Selalu Berpikir Positif; berpikir positif merupakan energi tersendiri bagi kita untuk mengawali langkah kita dalam berusaha, karena ketika kita berpikir negatif terhadap usaha yang akan kita lakukan maka yang ada adalah keraguan untuk melangkah dan bertindak, dan ini hanya akan menjadi kendala dalam menggapai keberhasilan.
8. Mampu Mengelola Keuangan Dengan Baik; tujuh hal tersebut diatas akan sulit tercapai ketika apa yang kita hasilkan tidak dapat kita kelola dengan baik, terutama masalah keuangan, usaha industri, perdagangan, jasa ataupun produksi tentu bertujuan pada laba; dengan demikian maka kita harus memperhatikan arus keuangan pada usaha kita tersebut; Pengelolaan keuangan menjadi sangat penting ketika usaha yang kita laksanakan tidak segera berujung pada tingkat keuntungan. Maka kemampuan mengelola keuangan sangat diperlukan.
Delapan hal tersebut diatas tentu bersifat fleksible dan kondisional, karena kembali pada tujuan seseorang dalam mencapai keberhasilan atau kesuksesan itu sendiri; pola pikir dan tujuan hidup setiap orang berbeda-beda, hal ini hanya sebuah gambaran secara universal, dan tentunya menjadi hal yang ideal bagi seseorang ketika memandang dan memahami konsep keberhasilan dan kesuksesan dari sisi universal dan tidak dikaitkan dengan sebuah pernyataanĂ‚ pribadi “bahwa saya hidup tidak butuh uang” … , karena dalam sebuah kehidupan uang bisa mengantarkan kita pada kebahagiaan dunia dan akherat dengan catatan KITA MAMPU MENGELOLA KEUANGAN DENGAN BAIK;
3. Sebutkan ciri dan watak yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan?
Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
- Percaya
diri
- Berorientasikan
tugas dan hasil
- Berani
mengambil risiko
- Kepemimpinan
- Keorisinilan
- Berorientasi ke masa depan
- Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
- Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
- Selalu
berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
- Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
- Bertingkah
laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran
dan kritik yang membangun.
- Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Memiliki
persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
7. Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
4.
Sebutkan tahap-tahap melakukan wirausaha?
Secara umum tahap-tahap melakukan
wirausaha:
Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan
apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka
perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
5. Sebutkan kompetensi yang harus
dimiliki wirausahawan?
Bradstreet business Credit Service (1993 : 1)
mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
1. Knowing your business, yaitu
mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang
wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha
atau bisnis yang akan dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis,
misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti
memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan
secara efektif dan efisien.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang
sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang,
industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah
hati.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang
cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan
keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup
waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan /
mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan
menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur
waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan
kebutuhannya.
7. Managing people, yaitu kemampuan
merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan
orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. Statisfying customer by providing high quality
product,
yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa
yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi
/ cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan
pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap
pesaing.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan /
pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)
6. Sebutkan 8 anak tangga menuju
puncak karir menurut alma?
Delapan anak tangga menuju
puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :
1. Mau kerja keras (capacity for
hard work)
2. Bekerjasama dengan orang lain
(getting things done with and through people)
3. Penampilan yang baik (good
appearance)
4. Yakin (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making
sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengetahuan
(college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition
drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability to
communicate)
7. Sebutkan 4 kegiatan marketing
plan
1. Menganalisa situasi lingkungan
dan peluang pasar
2. Mengembangkan sasaran pemasaran
3. Menetapkan strategi pemsaran
4. Menciptakan taktik atau strategi
pemasaran
8. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan AIDA+S
AIDA+S merupakan singkatan dari attention
(perhatian), interest (tertarik), desire (keinginan), action (tindakan), dan satisfaction
(kepuasan). AIDA+S merupakan salah satu konsep strategi pemasaran yang bisa
diimplementasikan dalam dunia bisnis yang bertujuan untuk memberi kepuasan pada
konsumen dan memberi keuntungan pada perusahaan. Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan bisnis yang
dapat menarik hati konsumen. Konsep AIDA+S terdiri atas lima komponen
yaitu sebagai berikut.
1. Attention
Pertamakali kosumen dihubungi atau ditawari oleh perusahaan tertentu sehingga muncul perhatian (attention) pada diri konsumen (Galaksi, 2009:1). Pada tahap perhatian (attention) perusahaan berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Namun, Khani menyebut huruf A dalam konsep AIDA+S sebagai aware. Menurut Khani (2009:1) langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah konsumen harus menyadari atau tahu (aware) akan keberadaan sebuah produk.
Pertamakali kosumen dihubungi atau ditawari oleh perusahaan tertentu sehingga muncul perhatian (attention) pada diri konsumen (Galaksi, 2009:1). Pada tahap perhatian (attention) perusahaan berusaha agar calon konsumen memperhatikan penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap terjadinya jual beli. Namun, Khani menyebut huruf A dalam konsep AIDA+S sebagai aware. Menurut Khani (2009:1) langkah pertama dalam strategi pemasaran adalah konsumen harus menyadari atau tahu (aware) akan keberadaan sebuah produk.
2. Interest
Interest adalah timbulnya minat konsumen terhadap barang yang sudah dia perhatikan (Galaksi, 2009:1). Sejalan dengan pendapat Galaksi, Khani juga berpendapat yang sama tentang interest (2009:1), yaitu setelah mengetahui segala sesuatu tentang produk itu akan timbul rasa tertarik (interest) pada diri konsumen. Pada tahap ini perusahaan berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan, dan memahami kebutuhan konsumen.
Interest adalah timbulnya minat konsumen terhadap barang yang sudah dia perhatikan (Galaksi, 2009:1). Sejalan dengan pendapat Galaksi, Khani juga berpendapat yang sama tentang interest (2009:1), yaitu setelah mengetahui segala sesuatu tentang produk itu akan timbul rasa tertarik (interest) pada diri konsumen. Pada tahap ini perusahaan berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, mendengarkan, dan memahami kebutuhan konsumen.
3. Desire
Menurut Khani (2009:1) adanya ketertarikan tersebut akan menimbulkan hasrat, keinginan (desire) konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada tahap ini perusahaan harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin dan lain lain.
Menurut Khani (2009:1) adanya ketertarikan tersebut akan menimbulkan hasrat, keinginan (desire) konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pada tahap ini perusahaan harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin dan lain lain.
4. Action
Pada tahap tindakan (action) perusahaan harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa, dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen.
Pada tahap tindakan (action) perusahaan harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa, dan ide yang dibeli merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi konsumen.
5. Satisfaction
Pada tahap kepuasan (satisfaction) perusahaan harus
dapat memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide yang dibeli sesuai denga
harapan konsumen.
Referensi : http://tutorial-triktips.blogspot.com/2010/03/faktor-faktor-keberhasilan-wirausaha.html
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html
http://aam.ipi-leppindo.com/aam/?menu=posting&area=Pekanbaru&idpost=577&nolab=08
http://www.dasibisnis.biz.id/2011/10/rencanan-pemasaran-marketing-plan.html
http://afiyahnurkayati.blogspot.com/2012/02/pembandingan-swot-dengan-aidas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
https://www.facebook.com/SmkPelitaBungaBangsa/posts/518662228208225
Referensi : http://tutorial-triktips.blogspot.com/2010/03/faktor-faktor-keberhasilan-wirausaha.html
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html
http://aam.ipi-leppindo.com/aam/?menu=posting&area=Pekanbaru&idpost=577&nolab=08
http://www.dasibisnis.biz.id/2011/10/rencanan-pemasaran-marketing-plan.html
http://afiyahnurkayati.blogspot.com/2012/02/pembandingan-swot-dengan-aidas.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
https://www.facebook.com/SmkPelitaBungaBangsa/posts/518662228208225
Tidak ada komentar:
Posting Komentar